Sabtu, 05 Juli 2014

FIFA Akan Selidiki Pelanggaran Juan Camilo Zuniga Terhadap Neymar

 FIFA_Akan_Selidiki_Pelanggaran_Juan_Camilo_Zuniga_Terhadap_Neymar


timebet365.com - Wasit Pemimpin Pertandingan Antara Brasil Vs Colombia Dalam Sorotan FIFA.

Brasil harus mengalami duka ketika mereka dapat meraih tiket menuju Semi-Final Piala Dunia 2014, dengan berhasil menumbangkan Colombia dengan skor 2 - 1. Duka tersebut adalah dengan kehilangan pemain andalan mereka Neymar yang harus ditandu keluar usai mendapat hantaman keras pada punggungnya oleh Juan Camilo Zuniga.

Piala Dunia 2014 tahun ini dinyatakan telah usai bagi pemuda asal Santos itu, dan pihak FIFA pun secara terbuka mengeluarkan pernyataan akan menyelidiki insiden antara Neymar dan Zuniga lebih dalam.

"Komite disiplin sedang menganalisa masalah tersebut. Semangat dari "Fair Play" sangatlah penting dan kami ingin menghindari hal yang sangat menyulitkan itu di lapangan, "Jelas Perwakilan FIFA, Delia Fischer".

Yang sangat disayangkan adalah keputusan wasit asal Spanyol, Carlos Velasco Carballo yang tidak memberikan hukuman setimpal bagi Zuniga dilapangan, dan sang wasit kini tengah dalam sorotan pihak FIFA.

"Kami akan menunggu laporan dari official pertandingan dan kami akan mengumpulkan juga menganalisa segala elemen² penting yang terkait dengan kejadian tersebut".

Laporan Pertandingan : Belanda 0 Vs 0 Kosta Rika (p. 4 - 3)

 pertandingan_belanda_vs_kosta_rika

timebet365.com - Luar Biasa Adalah Kata Yang Tepat Untuk Laga Belanda Saat Berhadapan Dengan Kosta Rika. Kosta Rika Dibuat Belanda Tak Dapat Mengulangi Keajaiban Kala Itu Ticos Menekuk Yunani Lewat Babak Adu Penalti.

Belanda berhasil mengamankan tiket ke Semi-Final dengan cara yang tidak biasa, Minggu 6 Juli 2014, dimana Salvador menjadi saksi keputusan unik pelatih Belanda, Louis Van Gaal. Belanda berhasil menumbangkan Kosta Rika lewat drama adu penalti. Louis Van Gaal yang mengambil keputusan dengan mengganti kiper jelang penentuan lewat drama adu penalti ini.

Kosta Rika tampil gemilang, saat menahan Belanda tanpa gol di babak ke-1 dan ke-2. Keylor Navas tampil cemerlang namun tak cukup karena di babak adu penalti harus takluk dari para eksekutor² dari Tim Belanda.

Babak Pertama :

Belanda menurunkan dua sayap cepat mereka sejak menit² awal pertandingan dimulai, Memphis Depay dipercaya untuk menyisir sayap kiri dan Arjen Robben siap menusuk lewat sisi kanan untuk menyempurnakan formasi 3 - 4 - 3 yang diterpakan oleh pelatih Belanda, Louis Van Gaal. Keduanya pun terbukti mampu menjadi motor dalam serangan² Belanda untuk melayani Robin Van Persie sebagai ujung tombak Belanda.

Namun Kosta Rika tidak nampak berbeda dari laga² sebelumnya, pertahanan mereka ketat dan disiplin. Hilangnya seorang Oscar Duarte yang terkena akumulasi kartu, tidak membuat perbedaan pada mantapnya lini pertahanan dari Ticos, pergerakan Robin Van Persie pun sangat terbatas.

Peluang emas baru tercipta di menit ke-21 dari kubu Belanda. Keylor Navas mendapatkan dua ujian beruntun di bawah mistar gawang yang di jaga olehnya. Aksinya cukup gemilang dalam mementahkan tembakan dari Robin Van Persie dan Wesley Sneijder. Kiper Levante itu sangat briliant dengan melakukan penyelamatan akrobatik.

Laga pun ketat dan peluang² tak mudah untuk diciptakan. Kosta Rika cenderung mengandalkan dalam serangan balik dan Belanda sendiri aktif menerapkan penetrasi² lewat Memphis Depay, Arjen Robben dan Dirk Kuyt. Peluang pun didapatkan Depay di menit ke-29, akan tetapi usahanya masih tak menghasilkan angka bagi Timnya. Anak muda yang berasal dari klub PSV itu, benar² menjadi ancaman bagi kubu Ticos lewat akselerasi² cepatnya.

Johnny Acosta menciptakan peluang untuk Kosta Rika ketika menit ke-34, umpan yang diberikan dari Celso Borges, ia pun melepaskan tendangan dari sisi kanan, sayang bola yang dilesatkan masih melenceng jauh.

Robin Van Persie benar² tidak berkutik dan Wesley Sneijder pun tak bisa leluasa mengirimkan bola kepadanya, menit ke-39 tendangan spekulatif dilepaskan Sneijder dan Navas kembali menjadi penyelamat bagi timnya.

Paruh pertama pun harus ditutup dengan skor imbang tanpa gol, Belanda hanya mampu menciptakan empat tembakan di paruh babak pertama ini, dan kubu lawan hanya mendapatkan satu peluang, tetapi Navas sangat menunjukan penampilan sensasional dalam paruh babak pertama ini.

Babak Kedua :

Babak kedua dimulai dengan kedudukan imbang di Salvador. Belum ada satupun dari masing² tim yang melakukan pergantian pemain. Namun Kosta Rika seperti dituntut untuk lebih berani bermain menekan Belanda.

Pada menit ke-53 Wesley Sneijder kembali melepaskan tembakan. Kali ini usahanya masih melambung tinggi diatas mistar gawang Navas. Yelsin Tedja yang merupakan pemain tengah Kosta Rika cukup bagus menjadi penahan serangan dari Belanda, sehingga Belanda hanya mampu menusuk dari lini tengah seakan memang bukan pilihan tepat bagi Belanda.

Satu jam laga berjalan, Kosta Rika menekan. Peluang² mampu diciptakan lewat Bolanos dan Giancarlo Gonzales. Kendati demikian keduanya tak begitu membahayakan gawang dari Jasper Cillessen.

Joel Campbell yang bermain kurang maksimal akhirnya digantikan oleh pelatih Luis Pinto. Carlos Urena masuk menggantikan Campbell di menit ke-66. Dari pihak Belanda, Depay yang kali ini tidak dapat menunjukkan keajaiban pun terpaksa digantikan oleh sosok yang lebih kuat, Jermaine Lens dimenit ke-76.

Belanda mulai meningkat permainannya ketika sepuluh menit laga tersisa. Arjen Robben begitu aktif, pergerakannya berkali² memaksa tim lawan melakukan pelanggaran². Menit ke-82 si kaki kaca dilanggar di area berbahaya, nyaris didalam kotak penalti. Tendangan bebas dari jarak ideal pun didapat Belanda dan diambil oleh Sneijder. Sepakan Sneijder nyaris membawa Belanda unggul, sayangnya bola yang ia lepaskan ke sisi kanan gawang harus membentur mistar gawang. Dua menit kemudian, memanfaatkan peluang giliran Robin Van Persie yang melepaskan tembakan, tapi lagi² Navas memblok bola tersebut, sehingga skor masih sama² kuat.

Ketika laga mendekati menit² terakhir Belanda terus menekan pertahanan Kosta Rika. Bola seperti dipaksakan mengarah menuju ke Robin Van Persie, kendati sang striker pun tak pernah berdiri bebas, dan tampak mulai kelelahan. Empat menit babak tambahan Kosta Rika, terus ditekan. Diaz melakukan tekel keras kepada Arjen Robben yang tiada henti²nya jadi aktor serangan Belanda. Tendangan bebas dari sisi kiri pertahanan pun diambil oleh Van Persie, dan bola kembali bisa diblok oleh Navas.

Serangan belum berhenti disitu saja, bertubi² bola dilepaskan Van Persie, dengan memanfaatkan kemelut, diblok dan dihalau di garis gawang oleh Tejeda, pemuda bernomor punggung 17 itu sangat luar biasa, Kosta Rika sangat beruntung memiliki sosok Tejeda yang sangat gigih. Kosta Rika sukses membuat Belanda kelimpungan karena daya juang mereka dalam melindungi gawangnya. Waktu 90 menit pun berlalu tanpa gol satu pun dari masing² tim.

Perpanjangan Waktu :

Tiga menit babak perpanjangan waktu berjalan, Belanda mendapatkan sepak pojok yang diambil oleh Arjen Robben, bola kiriman Robben disambut manis dengan tandukan kepala Vlaar, tapi lagi, lagi dan lagi Navas dengan refleks gemilangnya mampu menepis bola yang mengarah ke sisi kanan gawang. Serangan belum berhenti dan Sneijder mengirimkan umpan menuju kotak penalti, Navas berbenturan dengan Dirk Kuyt dan laga terhenti. Navas sempat terbaring beberapa saat, dan kiper cadangan dipersiapkan untuk menggantikannya. Namun Navas kembali berdiri tanpa masalah.

Kesulitan Belanda juga Kosta Rika yang tertekan berlanjut. Sisi kiri pertahanan yang dihuni oleh Diaz tetap menjadi favorit untuk dieksplorasi Belanda karena adanya Robben disana. Namun Diaz tak buruk, bek setinggi 185 cm itu cukup gigih. Belanda kembali mendapatkan tendangan bebas dari sisi tersebut karena Diaz dianggap melakukan handsball di menit ke-103, cukup aneh karena tangan pemain berusia 30 tahun nampak tak aktif. Beruntung tendangan bebas tak mampu menghasilkan apapun. 15 menit pertama perpanjangan waktu berakhir tetap tanpa gol, dari masing² tim

Yang ditunggu akhirnya masuk, dialah Klaas Jan Huntelar si pengubah permainan saat Belanda bertemu dengan Meksiko. Bruno Martins Indi ditarik keluar, sangat jelas pelatih Belanda, Louis Van Gaal menghindari drama adu penalti dengan menambah ujung tombak serangan. Kosta Rika sendiri memang berhasil lolos ke delapan besar lewat drama adu penalti, dimana saat itu Yunani yang menjadi korbannya.
Satu menit berjalan Acosta diganjar kartu kuning, tangannya dinilai wasit melayang ke wajah dari Arjen Robben, kembali tendangan bebas dari sisi kiri diberikan Belanda, dan lagi tak dapat menghasilkan gol.

Menit ke-110 pendukung Kosta Rika dibuat cemas, kiper mereka Keylor Navas kembali tersungkur usai berbenturan dengan Huntelaar. Beruntung Navas kembali bangkit dan Huntelaar diganjar kartu kuning. Kosta Rika mencoba menyerang lewat Bolanos, yang sangat apik menari dikotak penalti dan baru bisa terhenti setelah dikepung tiga pemain Belanda. Bolanos memang cukup berbahaya, beberapa saat kemudian Kosta Rika meraih sepak pojok pertama setelah 115 menit bermain, sayangnya tak dapat menghasilkan apa².

Lima menit waktu tersisa Kosta Rika menekan lewat Urena, ia melepaskan tendangan keras usai melewati hadangan De Vrij dan Cillessen masih mampu menahan lewat kaki. Belanda balik menyerang lewat Robben, kandas namun tempo tetap terjaga. Dua menit waktu tersisa, Sneijder melepaskan tendangan jarak jauh dari sisi kanan, bola pun menukik indah dan sayang masih membentur tiang jauh, Robben menyambut, berkelit dan mencoba melepaskan tendangan yang masih membentur pemain lawan.

Pertandingan yang luar biasa, sisa satu pergantian untuk Belanda dimanfaatkan Louis Van Gaal untuk menarik keluar Cillessen. Tim Krul yang lebih senior menggantikan Cillessen yang baru berusia 25 tahun. Penalti pun tak terhindarkan, mungkin ini yang diinginkan oleh Kosta Rika, berharap sosok heroi Navas kembali hadir. Sementara langkah berani yang dilakukan Pelatih Belanda, Louis Van Gaal dengan pergantian tersebut.

Adu Penalti :

Celso Borges dari Kosta Rika jadi penendang pertama, ia sukses memperdaya Krul meski sang kiper tepat dalam menebak arah bola. Van Persie juga menyempurnakan tugasnya, sisi kiri bawah jadi incaran dan Navas gagal kendati arah yang diterka adalah benar.

Kesempatan kedua Kosta Rika gagal dimanfaatkan Bryan Ruiz! Krul menepis bola yang mengarah ke sisi kiri bawah dengan tepat! Kemudian Robben juga sukses mengikuti Van Persie dengan menaklukkan Navas tanpa ampun.

Tendangan ketiga Gonzales sukses menjaga asa Kosta Rika, Krul gagal. Pun dengan Sneijder, Navas keliru membaca arah bola, ia melompat ke kiri sedangkan bola lolos lewat sisi kanan. Bolanos juga sukses, Krul kembali tepat membaca bola namun tak cukup cepat menahan sepakan Bolanos.

Kuyt menyempurnakan tugasnya sebagai penendang keempat, tanpa keraguan bola deras masuk! Dan Krul jadi pahlawan! Eksekusi Michael Umana digagalkan Krul! Bola ke sisi kiri ia mentahkan.

Keputusan unik dan berani yang membuahkan hasil dari Louis Van Gaal, Belanda menang dengan skor 4 - 3 lewat adu penalti.

ShareThis