Minggu, 13 Juli 2014

James Rodriguez Sabet Gelar Sepatu Emas


 James_Rodriguez_Sabet_Gelat_Sepatu_Emas

Bintang Kolombia James Rodriguez dipastikan akan mendapatkan penghargaan Sepatu Emas setelah menjadi top skorer Piala Dunia 2014, usai rivalnya gagal mencetak gol dipertandingan Final.

Rodriguez telah mencetak total enam gol di sepanjang turnamen Piala Dunia 2014. Gol terakhir yang dia cetak melalui titik penalti ketika Kolombia berhadapan dengan Brasil di Perempat Final.

Bagaimanapun juga rival terdekatnya - Peraih Sepatu Emas 2010, Thomas Muller dari Jerman dan Bintang Argentina Lionel Messi gagal menambah jumlah gol pada laga Final di Maracana, yang akhirnya melahirkan gol kemenangan bagi Jerman lewat gol Mario Gotze di menit ke-113.

Penyerang Monaco, Rodriguez mencetak total enam gol dalam lima pertandingan, awal pembuka golnya saat berhadapan dengan Yunani dengan skor 3 - 0, dan kemudian mencetak gol lagi saat mengalahkan Pantai Gading dan Jepang. Sebelum menciptakan 2 gol dalam babak 16 besar saat berhadapan dengan Uruguay, dan kemudian menjadi nominasi gol terbaik pada turnamen ini.

Gol ke 6 dan terakhir datang dari tendangan penalti saat timnya tersungkur di tangan tuan rumah Brasil pada babak perempat final.

Lima gol Thomas Muller di turnamen ini membuat catatan golnya di Piala Dunia menjadi 10 gol dan terpaut 6 gol dari rekan sesama negaranya Miroslave Klose, yang akhirnya mampu memecahkan rekor gol Ronaldo ketika timnya membantai Brasil dengan skor telak 7 - 1.

Sementara itu Lionel Messi akhirnya gagal juga untuk mencetak gol di babak gugur. Sementara striker Belanda Robin Van Persie mencetak gol ke 4 di turnamen ini saat membawa De Oranje menyegel posisi ketiga.

Top Skor :

6 gol
James Rodríguez – Kolombia
5 gol
Thomas Müller – Jerman
4 gol
Lionel Messi – Argentina
Robin van Persie – Belanda
Neymar – Brasil
3 gol
André Schürrle – Jerman
Karim Benzema – Prancis
Arjen Robben – Belanda
Enner Valencia – Ekuador
Xherdan Shaqiri – Swiss

Jerman Meraih Juara Piala Dunia 2014 - Laporan Pertandingan : Jerman ( 1 ) Vs ( 0 ) Argentina

 Jerman_Meraih_Juara_Piala_Dunia_2014_Jerman_( 1 )_Vs_( 0 )_Argentina

Mario Gotze Yang Baru Berusia 22 Tahun Mempersembahkan Gelar Dunia Keempat Bagi Jerman, Yang Sekaligus Mengalahkan Mitos Tim Eropa Di Amerika Selatan.

timebet365.com - Dihadapan 74.800 penonton yang memadati Stadion Maracana, Senin 14 Juli 2014. Mario Gotze dengan kecerdikannya yang menjadi aktor yang membawa Jerman meraih title keempat mereka di Piala Dunia 2014 ini.

Setelah bermain tanpa gol di waktu normal, baik Argentina dan Jerman harus menentukan gelar lewat ekstra time. Taktik yang cukup baik dari Alejandro Sabella pun dibuat tak berdaya oleh dua pemain pengganti yang diturunkan Joachim Low. Andre Schurrle dengan umpan silangnya mengarah kepada Mario Gotze dan terciptanya gol memupuskan harapan Lionel Messi dan kawan² untuk merasakan karpet merah dari sang Legenda Argentina, Diego Maradona jika saja mereka dapat menjadi juaranya.

Babak Pertama :

Jerman mencoba menekan lebih awal dimana Thomas Muller mendapatkan celah, namun disana ada Rojo yang sedia menjegal dan membuahkan tendangan bebas untuk Jerman di daerah berbahaya. Namun Demichelis mampu mengatasi bola mati Jerman ke dalam kotak penalti dari Argentina. Pada menit ke-4 giliran Higuain yang mampu mengancam gawang dari Neueur lewat serangan balik yang cepat, tapi usaha dari striker Napoli tersebut masih gagal begitu saja.

Argentina yang pada saat itu mengenakan jersey kedua mereka beraksi lewat Lionel Messi, ia mampu mengecoh barisan belakang dari Jerman, melewati Mats Hummels yang tak mampu mengimbangi akselerasinya. Namun ada Bastian Schweinsteiger yang cerdik melakukan intersep kepada umpan silang dari Lionel Messi di menit ke-10. Albiceleste tampak hidup dalam menekan barisan pertahanan Jerman, namun Jerman sangat terkoordinasi baik dalam membangun pertahanan yang rapat, pemain tengah Der Panzer sangat disiplin dalam membantu ke belakang.

Meski begitu, ketidakhadiran sosok Khedira di lini tengah Jerman nampaknya cukup mempengaruhi filter pertahanan dari Der Panzer. Lucas Biglia sempat mendapatkan kesempatan, untuk melepaskan tendangan jarak jauh, meski begitu ada Howedes yang sigap memblok tendangan tersebut di menit ke-11. Jerman sendiri cenderung mampu membangun serangan lewat umpan² menyilang ke dalam kotak penalti Argentina, Miroslav Klose yang sebagai ujung tombak Jerman, mendapatkan pengawasan ketat dari sosok veteran Demichelis. Kombinasi dari Garay dan Demichelis membuat Romero cukup nyaman dibawah mistar gawangnya di 20 menit pertama.

Secara mengejutkan Tony Kroos di menit ke-21 melakukan kesalahan, sundulannya malah mengarah kedaerah sendiri, yang disana berdiri seorang Higuain tanpa kawalan apapun. Higuain pun menggiring bola coba masuk ke dalam area kotak penalti Jerman untuk melakukan Shooting, tapi entah apa yang ada dibenak Higuain, seakan gugup tembakannya malah melenceng jauh dan tidak begitu mengancam gawang dari Neuer.

Sementara itu Kramer yang dipercaya menggantikan peran Khedira malah tersungkur dan tak mampu melanjutkan pertandingan. Ia pun ditandu keluar untuk mendapatkan penanganan. Laga terus berlanjut dengan serangan Jerman yang tak menakutkan di laga² sebelumnya pada saat membantai Brasil. Malah sebaliknya Tim Argentina yang mampu menggertak lewat sisi kanan pertahanan dari Jerman.

Kartu kuning pertama dilaga Final pun didapatkan oleh Schweinsteiger karena melakukan pelanggaran tak penting terhadap Lavezzi di menit ke-29. Tendangan bebas diberikan dan diambil, Higuain menyambut umpan dari Lavezzi dan berhasil menggertak jala gawang dari Jerman, namun gol Higuain yang telah melakukan selebrasi ternyata dianulir oleh wasit karena dirinya kedapatan telah berada di posisi offside.

Joachim Low pun akhirnya memutuskan bahwa partai final hanya bertahan 32 menit untuk Kramer. Ia tak dapat melanjutkan kembali ke lapangan dan digantikan dengan pemain yang lebih ofensif, Andre Schurrle. Empat menit sejak masuknya Schurrle sudah mampu mendapatkan peluang pertamanya, lewat tendangan keras usai menerima operan dari Thomas Muller yang bergerak secara brilian lewat sisi kiri. Tapi refleks luar biasa ditunjukkan oleh Romero, ia sangat sigap menepis tembakkan keras dari striker Chelsea tersebut. Jerman pun gagal unggul di menit ke-36.

Pada menit ke-38 La Pulga kembali beraksi lewat sisi kiri pertahanan Jerman. Sisi yang selalu menjadi celah untuk Argentina menerobos pertahanan Jerman. Messi menari melewati Hummels, menusuk lebih dalam lalu mengirimkan bola ke muka gawang Jerman, namun sayang tidak ada Higuain atau kawan lain yang menyambar, melainkan Boateng yang sigap menyapu bola yang dilepaskan Messi. Gawang Neuer kembali aman untuk sementara waktu ini.

Lima menit paruh babak pertama mendekati akhir Jerman tampak lebih menguasai jalannya pertandingan. Mascherano sempat melakukan kesalahan umpan yang mampu di potong oleh Mezut Ozil, ia pun mengirimkan bola kepada Tony Kroos dan melepaskan tembakkan, tapi lagi² Romero yang sigap membaca arahnya bola masih mampu mengatasinya.

Ancaman tak henti² nya untuk Argentina hingga menit² terakhir babak pertama akan usai. Sepak pojok Tony Kroos disambar Howedes yang berdiri tegak di dekat tiang gawang, beruntung mistar gawang masih menyelamatkan Argentina, kemelut pun terjadi hingga akhirnya dibubarkan oleh bendera offside yang diberikan hakim garis, Howedes ternyata sudah berada di posisi offside.

Paruh babak pertama pun berakhir sama kuat untuk kedua tim, laga menjadi milik kedua tim. Baik Argentina maupun Jerman. Masing² tim mampu memberikan peluang emas untuk unggul di paruh babak pertama ini. Dari mulai Higuain yang tidak tenang dalam mengolah bola, hingga Romero yang anggun dalam menyelamatkan Argentina dari gempuran² pemain Jerman menghiasi paruh babak pertama ini.

Babak Kedua :

Alejandro Sabella memutuskan untuk menggantikan Lavezzi dengan Kun Aguero, dan hal tersebut nampak mujarab ketika pluit babak kedua dibunyikan. Aguero sudah berani menggiring bola dan melepaskan umpan² yang cukup mengecoh yang diterima baik oleh Higuain di sisi kanan kotak penalti. Namun ternyata kembali lagi Higuain dalam posisi offside.

Akan tetapi serangan dari Argentina belum berhenti di situ saja, mata dunia terpusat pada sosok Lionel Messi di menit ke-47 sebagaimana kapten dari Argentina itu menekan lewat sisi kanan pertahanan Jerman dan leluasa melepaskan tembakkan dari jarak ideal, tapi apa yang terjadi peluang tersebut terbuang karena melenceng nya bola yang di tembakkan oleh Messi.

Jerman berulang kembali mencoba menyerang dari sisi kanan pertahanan Argentina kerap menemui kebuntuan karena tidak ada umpan silang yang benar² dilahap matang oleh Miroslav Klose & Thomas Muller. Schurrle & Ozil menjadi dua kreator di menit awal² paruh babak kedua, tapi bagaimanapun Zabaleta dan Garay punya pengalaman yang tidak bisa di bohongi sehingga Argentina belum begitu merasa dapat ancaman yang serius hingga menit ke-55.

Neuer kembali menjadi seorang Sweeper Keeper di menit ke-57 saat dirinya menerjang Higuain yang bersedia menyambut umpan jauh dari Zabaleta. Meski aksi Neuer kali ini tampak kotor, namun wasit tak menanggapinya sebagai sebuah pelanggaran yang serius. Higuain pun meringis kesal karena rahangnya terlihat jadi korban terjangan Neuer, kiper Jerman itu dengan wajah tak bersalah tetap tenang dan keuntungan untuknya juga bagi Jerman karena tak ada hukuman yang di berikan oleh wasit pada saat itu.

30 menit laga tersisa kedua tim masih kesulitan untuk menghasilkan gol pertama. Maracana terasa lebih tegang untuk Joachim Low disisi lapangan sebagaimana serangan² yang dilancarkan oleh timnya kandas terus menerus dalam menciptakan kesempatan yang matang. Disisi lain suporter Argentina lebih bergelora di tanah mereka sendiri karena taktik Sabella masih nampak ampuh hingga menit ke-70. Meski demikian Mascherano dan Aguero sudah mendapatkan kartu kuning pada menit ke-64 dan 65. Tentu tak bagus untuk mereka yang tugasnya memang sebagai tukang jagal.

Gestur menarik memang ditunjukkan oleh wasit Rizzoli, ia memperingatkan keduanya untuk tetap tenang dengan mengganjar mereka dengan kartu kuning. Setelah Schweinsteiger mendapatkannya di paruh babak pertama, Mascherano pun mendapatkannya di paruh babak kedua. Menit ke-78 Sabella pun akhirnya menarik keluar Higuain dan digantikan oleh Striker FC Internazionale, Rodrigo Palacio sebagai pilihannya.

Lionel Messi kembali menari di menit ke-79, sayangnya ia hanya bisa membawa bola melewati Boateng dan Howedes, namun ketika coba melepaskan bola yang entah dimaksudkan untuk menembak atau mengoper Palacio, bola tersebut keluar dan hanya menghasilkan tendangan gawang untuk Jerman.

Pada menit ke-82 serangan dari Jerman menciptakan peluang untuk Toni Kroos. Diluar kotak penalti pemain tengah Bayern Munich itu menerima umpan dari Mezut Ozil di sisi kanan. Tapi sontekan dari Toni Kroos lemah dan melenceng nan datar disisi kiri gawang yang di kawal oleh Romero. Enzo Perez yang tak sebaik saat melawan Belanda akhirnya juga mengakhiri finalnya di menit ke-86 yang kemudian digantikan oleh Fernando Gago. Di sisi lain menit ke-87 Miroslav Klose menutup kiprahnya di Final Piala Dunia 2014 terakhir kali tanpa gol saat harus digantikan oleh Mario Gotze.

Tiga menit waktu tambahan ditetapkan dengan kedudukan skor masih imbang untuk kedua tim. menit 91 Gotze menunjukkan aksinya dengan melakukan determinasi lewat tengah dan diselesaikan dengan tendangan jarak jauh yang lemah dan mampu ditangkap oleh kiper Argentina, Romero. Dan 90 menit pun berakhir dengan skor 0 - 0 untuk keduanya.

Perpanjangan Waktu :


90 menit tanpa gol dan stamina pun berbicara di perpanjangan waktu, Argentina telah memanfaatkan seluruh pergantian pemain di waktu normal, di sisi lain Jerman menyisakan satu pergantian lagi. Begitu laga kembali dimulai Jerman langsung menggebrak lewat Schurrle namun masih beruntung tak menghasilkan gol. Serangan balik dilancarkan Argentina lewat Aguero yang terbilang masih cukup segar bekerja sama dengan Palacio, tapi tetap tak membuahkan gol.

Argentina cenderung bermain lebih dalam dan Jerman tak segan menekan, tetap pertahanan Argentina rapat mulai dari tengah. Serangan yang nyaris berbuah gol malah lahir dari Argentina di menit ke 97', Palacio berhadapan langsung dengan Neuer di kotak penalti menerima umpan silang Rojo. Bola dicungkil Palacio, Neuer terkelabui namun arah bola masih tak bersahabat yang artinya belum mengubah skor.

Pruh kedua perpanjangan waktu Argentina masih terlihat sama dengan 15 menit sebelumnya, mereka sabar dan menunggu Jerman masuk lebih dahulu. Schweinsteiger beberapa kali jadi korban hantaman di lini tengah hingga menit 109' ia harus keluar sementara karena mendapati area sekitar matanya berdarah karena kontak dengan Aguero di udara. Memang permainan Argentina lebih keras kali ini, ofisial di bangku cadangan Jerman pun sempat dibuat meradang hingga wasit Rizzoli meminta agar lebih tenang.

Ketika tempo melamban secara mengejutkan barisan belakang Argentina seakan hilang konsentrasi dan hal tersebut dimanfaatkan oleh Gotze yang lepas dari kawalan. Schurrle mengirim umpan silang dari sisi kiri, Gotze datang dari belakang dan menyambut bola untuk melepaskannya ke mulut gawang Romero dengan posisi menjatuhkan badan. 1-0 akhirnya Jerman unggul di menit ke-113!
Argentina pun berusaha bangkit mengejar, berulang kali umpan dilancarkan langsung namun ditinju oleh Neuer. Hingga tendangan bebas Messi di penghujung laga pun tak bisa menyelamatkan mereka dari kekalahan. Nampak tangis di raut suporter Tim Tango, juga sang Alejandro Sabella yang tak bisa menyembunyikan bahwa matanya sudah berkaca-kaca ketika Messi hanya melambungkan tendangan bebas di ujung laga. Argentina harus kalah tipis dari Jerman lewat gol semata wayang Mario Gotze.

ShareThis